Dokumentasi BAZNAS RI/Humas
Rapat Koordinasi Nasional 2025: Peran Strategis BAZNAS dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan di Indonesia
28/08/2025 | HumasBAZNAS RI Berperan Strategis dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memiliki peran penting dalam upaya menurunkan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Kerja sama dengan BAZNAS RI dalam penyaluran bantuan dianggap krusial untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran dan diterima oleh para mustahik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan hal tersebut saat menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS di hari kedua acara tersebut. Amalia menyampaikan bahwa per 8 Agustus 2025, jumlah penduduk Indonesia mencapai 286,8 juta jiwa dengan tingkat kemiskinan sebanyak 23,85 juta orang. Mayoritas penduduk miskin berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, dengan Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur menjadi daerah-daerah yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak.
Amalia mengungkapkan bahwa survei yang dilakukan menunjukkan bahwa kebanyakan penduduk miskin berasal dari keluarga yang putus sekolah atau memiliki kepala rumah tangga dengan pendidikan hanya lulusan SD. Mayoritas dari mereka bekerja di sektor pertanian atau sektor informal tanpa jaminan kesehatan. Oleh karena itu, pentingnya pendidikan dalam menjamin kesejahteraan keluarga miskin menjadi sorotan utama.
Presiden Prabowo telah mendirikan sekolah rakyat khusus untuk masyarakat miskin dengan harapan agar mereka tidak putus sekolah. Upaya ini diharapkan dapat memutus lingkaran kemiskinan dalam keluarga miskin tersebut. Kerjasama antara BPS dan BAZNAS melalui data tunggal kesejahteraan (DTSEN) juga ditawarkan guna memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran berdasarkan data yang akurat.
Amalia menekankan bahwa kolaborasi antara BPS dan BAZNAS akan membantu dalam proses pemutakhiran DTSEN sehingga penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan lebih efisien. Dengan fokus pada empat komoditas utama yang berkontribusi besar terhadap garis kemiskinan, yaitu beras, telur ayam, daging ayam, dan mie instan, diharapkan intervensi untuk meringankan beban masyarakat miskin dapat dilakukan dengan lebih tepat sasaran.
